DASAR TEORI MIKROKONTROLLER ATMEGA 32
·
Menggunakan
arsitektur AVR RISC
- 131 perintah dengan satu clock cycle
- 32 x 8 register umum
·
Data dan program memori
-
32 Kb
In-System Programmable Flash
-
2 Kb SRAM
-
1 Kb In-
System EEPROM
·
8
Channel 10-bit ADC
·
Two Wire
Interface
·
USART
Serial Communication
·
Master/Slave
SPI Serial Interface
·
On-Chip
Oscillator
·
Watch-dog
Timer
·
32
Bi-directional I/O
·
Tegangan
operasi 2,7 – 5,5 V
Arsitektur AVR ini
menggabungkan perintah secara efektif dengan 32 register umum.
Semua register tersebut langsung terhubung dengan Arithmetic Logic
Unit (ALU) yang memungkinkan 2 register terpisah diproses dengan satu perintah
tunggal dalam satu clock cycle. Hal ini menghasilkan kode yang efektif dan kecepatan prosesnya 10 kali lebih cepat dari pada mikrokontroler
CISC biasa. Berikut adalah blok diagram Mikrokontroler AVR ATMega32.
Gambar 2.3 Blok diagram AVR ATMega32
Gambar 2.4 Pin-pin ATMega32
Gambar 2.3 Blok diagram AVR
ATMega32
Secara fungsional konfigurasi pin
ATMega32 adalah sebagai berikut:
a. VCC
-
Tegangan sumber
b. GND (Ground)
- Ground
c. Port A (PA7 – PA0)
Port A adalah 8-bit port I/O yang
bersifat bi-directional dan setiap pin memilki internal pull-up resistor.
Output buffer port A dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port A
digunakan sebagai input dan di pull-up secara langsung, maka port A akan mengeluarkan
arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin dari port A memiliki
fungsi khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC (Analog to Digital
Converter) sebesar 10 bit. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port A dapat ditabelkan
seperti yang tertera pada tabel ….
Tabel 2.3 Fungsi khusus port A
Port |
Alternate Function |
PA7 |
ADC7 (ADC input channel 7) |
PA6 |
ADC6 (ADC input channel 6) |
PA5 |
ADC5 (ADC input channel 5) |
PA4 |
ADC4 (ADC input channel 4) |
PA3 |
ADC3 (ADC input channel 3) |
PA2 |
ADC2 (ADC input channel 2) |
PA1 |
ADC1 (ADC input channel 1) |
PA0 |
ADC0 (ADC input channel 0) |
d. Port B (PB7 – PB0)
Port B adalah 8-bit port I/O yang
bersifat bi-directional dan setiap pin mengandung internal pull-up resistor.
Output buffer port B dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port B
digunakan sebagai input dan di pull-down secara external, port B akan
mengalirkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan.
Pin-pin port B memiliki
fungsi-fungsi khusus, diantaranya :
·
SCK port B, bit 7
Input pin clock untuk up/downloading memory.
·
MISO port B, bit 6
Pin output data untuk uploading memory.
·
MOSI port B, bit 5
Pin
input data untuk downloading memory.
Fungsi-fungsi
khusus pin-pin port B dapat ditabelkan seperti pada tabel …
Tabel 2.4 Fungsi khusus port B
Port Alternate Function PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock) PB6 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output) PB6 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input) PB5 SS (SPI Slave Select Input) PB3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCO (Timer/Counter0 Output Compare Match Output) PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2 (External Interrupt 2 Input) PB1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input) PB0 T0 (Timer/Counter External Counter Input) XCK (USART External Clock Input/Output)
e. Port C (PC7 – PC0)
Port C adalah 8-bit port I/O yang
berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor.
Output buffer port C dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port C
digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port C akan
mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi
khusus pin-pin port C dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2.5 Fungsi khusus port C
Port Alternate Function PC7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2) PC6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1) PC6 TD1 (JTAG Test Data In) PC5 TD0 (JTAG Test Data Out) PC3 TMS (JTAG Test Mode Select) PC2 TCK (JTAG Test Clock) PC1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line) PC0 SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line)
f. Port D (PD7 – PD0)
Port D adalah 8-bit port I/O yang
berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor.
Output buffer port D dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port D
digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port D akan
mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi
khusus pin-pin port D dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2.6 Fungsi khusus port D
Port |
Alternate Function |
PD7 |
OC2 (Timer / Counter2 Output Compare Match Output) |
PD6 |
ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Pin) |
PD6 |
OCIB (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output) |
PD5 |
TD0 (JTAG Test Data Out) |
PD3 |
INT1 (External Interrupt 1 Input) |
PD2 |
INT0 (External Interrupt 0 Input) |
PD1 |
TXD (USART Output Pin) |
PD0 |
RXD (USART Input Pin) |
*Sekian dulu postingan saya malam ini, semoga postingan ini
bermanfaat buat kamu. Mohon doanya ya supaya saya bisa lulus kuliah
tahun ini dengan nilai yang memuaskan. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar