Sebagian besar mikrokontroler bekerja
pada lingkungan 5 volt dengan port I/O yang hanya bisa menangani arus
hingga 20mA. Sehingga jika kita ingin menghubungkan port I/O
mikrokontroler dengan rangkaian yang memiliki tingkat tegangan yang
berbeda atau men-drive perangkat yang menarik arus lebih dari
20mA, maka kita memerlukan apa yang disebut sebuah rangkaian antarmuka.
Satu metode antarmuka yang populer digunakan adalah Bipolar Junction Transistor
(BJT) atau kita bisa memanggilnya dengan sebutan ‘Transistor’ pada
tutorial ini. Saya harus menjelaskan agar kalian lebih mengerti pada BJT
adalah jenis yang berbeda dengan keluarga transistor yang lain semisal
FET (Field Effect Transistor), MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET), VMOS (Vertikal MOSFET) dan UJT (Uni Junction Transistor)
Transistor dan Switch
Transistor sebenarnya bekerja layaknya
pemerkuat arus. Semua arus yang mengalir pada terminal basis akan
dikalikan terhadap faktor gain dari transistor, yang kemudian
dinotasikan hFE. Karena sifatnya itulah, transistor bisa digunakan sebagai amplifier, semua sinyal kecil (arus yang sangat kecil) yang dialirkan pada terminal basis akan dikalikan oleh faktor hFE yang sama dengan arus kolektor pada sisi terminal kolektor
Semua transistor memiliki tiga kondisi operasi
- Kondisi Off: Pada kondisi ini tidak ada arus basis yang mengalir atau IB = 0.
- Kondisi aktif: Pada kondisi ini semua perubahan pada IB akan menyebabkan perubahan pada IC juga atau digambarkan dengan persamaan IC = IB x hFE. Kondisi seperti ini cocok adalah kondisi yang cocok jika kita menggunakan transistor sebagai pemerkuat sinyal (amplifier) karena transistor pada kondisi ini memiliki perilaku yang linier. Sebagai contoh jika kita mempunyai transistor dengan gain 100 dan kita ingin meningkatkan arus IB dari 10 uA hingga 100uA; Maka ini akan menimbulkan IC berubah dari 1000uA menjadi 10000uA (1 mA hingga 10 mA).
- Kondisi saturasi: Pada kondisi ini perubahan apapun pada IB , tidak akan menyebabkan perubahan pada IC sama sekaili atau bisa kita katakan IC hampir mendekati konstan. Kita tidak pernah menggunakan transistor pada kondisi ini sebagai pemerkuat sinyal (Amplifier kelas A) karena sinyal keluaran akan terpotong ketika transistor mengalami saturasi. Nah, kondisi saturasi inilah yang akan dibahas pada sebagian besar tutorial ini
Dari gambar di atas, kita bisa melihat
bahwa kondisi tegangan dan arus transistor pada setiap kondisi. Jika
kita perhatikan, ketika transistor berada pada kondisi off (off state)
maka tegangan antara terminal kolektor dan emiter adalah sama dengan
tegangan yang diterapkan (Vcc), hal ini sama dengan prinsip rangkaian switch
terbuka. Begitupula ketika transistor berada pada kondisi saturasinya
maka tegangan kolektor ke emiter adalah sama dengan atau kurang dari 0.2
Volt, yang berarti sama dengan rangkaian switch tertutup. Sehingga untuk menggunakan transistor sebagai switch,
kita hanya perlu membuat transistor berada pada kondisi OFF untuk nilai
logikal 0. atau pada kondisi SATURASI, untuk menjadikan logikal 1
Ini adalah diagaram, yang sering kita dapatkan pada mata kuliah elektronika dasar
Ketika transistor beroperasi pada penguat kelas A, rangkaian Common Emiter, maka biasanya kita akan memilih untuk melakukan bias pada transistor (memberikan tegangan pada VBE dan VCE) sedemikian rupa pada Q-Point (Lihat gambar) dimana Keluaran IC dan VCE akan berayun pada nilai maksimum dan minimumnya tanpa mengalami distorsi ketika masukan IB berayun pada nilai maksimum dan minimumnya. Tapi ketika transistor tersebutnya ingin dioperasikan sebagai switch, maka saya harus membuat transistor tersebut masuk di dalam wilayah saturasi untuk mendapatkan nilai VCE yang serendah mungkin (sekitar 0.2 volt) ketika saya menginginkan transistor tersebut switch ON. Begitupula sebaliknya, saya harus mendorongnya masuk kedalam wilayah cut -off nya untuk mendapatkan transistor tersebut OFF.
Baiklah, saya tahu anda mulai pusing, karena itu sekian dulu pembahasan kali ini tentang switch
transistor, pada tutorial berikutnya, akan kita bicarakan bagaimana
menghubungkan switch transistor ke rangkaian mikrokontroler anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar